1.Etika Bisnis itu membutuhkan kejujuran. Bukan jamannya lagi bagi perusahaan untuk mengelabuhi pihak lain dan menyembunyikan cacat produk. Jaman sekarang adalah era kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang dimiliki oleh produknya.
2.Etika Bisnis itu harus dapat dipercayai. Jika perusahaan Anda terbilang baru, sedang tergoncang atau mengalami kerugian, maka secara etis Anda harus mengatakan dengan terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.
3.Etika Bisnis itu membutuhkan perencanaan bisnis. Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di atas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup di dalam ruang hampa. Semakin jelas rencana sebuah perusahaan tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen
perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.
2.Contoh penerapan moral dalam menjalankan perusahaam :
1.Meberikan keterengan yang sesungguhnya tentang produk kpada konsumen dan melatih karyawan jujur merupakam suatu moral dasar yg penting bagi kemajuan sebuah perusahaan.
2.Mebuat keterbukaan yang jealas mengenai keberadaaan keuangan sehingga membuat perusahaan kita diminati para pemodal.
3.Selalu menimbulkan kepercayaan pada pelaku bisnis
3.Persamaan dan Perbedaan antara IAI dan PII(dari segi Tujuan dan anggotanya) :
A. Persamaan IAI dan PII
Adapun persamaan organisasi profesi IAI dan PII terletak pada fungsi pokok dalam kerangka peningkatan profesionalisme sebuah profesi, yaitu :
1. Mengatur keanggotaan organisasi Dalam hal ini, organisasi profesi menentukan kebijakan tentang keanggotaan, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan sebuah profesi dan kemudahaan lebih lanjut lagi menentukan aturan-aturan yang lebih jelas dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
2. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui pengetahuan sesuaiperkembangan teknologi. Organisasi profesi melakukan kegiatan-kegiatan yanng bermanfaat bagi anggotanya untuk meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan profesi tersebut.
3. Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi bagi anggotanya. Sertifikasi merupakan salah satu lambang dari sebuah profesionalisme. Dengan kepemilikkan sertifikasi yang di akui secara nasional maupun internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
4. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota. Etika profesi merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.
5. Memberi sangsi bagi anggota yang melanggar etika profesi. Sangsi yang diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya mengikat semua anggota. Sangsi berfariasi, tergantung jenis pelanggaran dan bisa bersifat internal organisasi seperti misalnya Black List atau bahkan sampai dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut.
B. Perbedaan IAI dan PII
ØIkatan Akuntan Indonesia (IAI) Merupakan organisasi yang mengatur standar profesionalisme dan aturan etika bagi profesi akutan di indonesia. Keanggotaan dari IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang di syaratkan hukum dan peraturan.
ØPersatuan Insinyur Indonesia (PII) Merupakan organisasi profesi insinyur indonesia yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik, seperti : teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, dll.
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
ØSusila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su).
ØAkhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:
ØTerminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
ØManner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:
1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of goodand the nature of the right)
2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect toa particular class of human actions)
3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moralprinciples as of an individual)
4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Macam-macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf:
1991: 23), sebagai berikut:
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai
dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
2.Contoh etika dan penerapannya dalam masyarakat :
·Jujur tidak berbohong
·Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
·Lapang dada dalam berkomunikasi
·Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
·Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
·Tidak mudah emosi / emosional
·Berinisiatif sebagai pembuka dialog
·Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
·Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
·Bertingkahlaku yang baik
·Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
·Perintah seperti jangan berbohong, jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
3.Contoh etiket dan penerapannya dalam masyarakat
·Misalnya dalam makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu,
·makan sambil menaruh kaki di atas meja dianggap melanggar etiket dila dilakukan bersama-sama orang lain,
·makan dengan tangan,
·bersenggak sesudah makan.
·Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket.
·Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu.
4.Apa pendapatmu tentang Hedonisme ??
Bahwa hedonisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Atau hedonisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang mencari kesenangan hidup semata-mata
Dengan meningkatnya perkembangan pasar dan hasil produksi yang diciptakan, banyak perusahaan yang melaksanakan sistem penjualan yang terhandal dalam usahanya untuk menguasai pasar internasional dan berlomba untuk menjadi yang terdepan. Karena itu muncul anggapan bahwa keberhasilan suatu perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan dalam penerapan system dan kegiatan penjualan.
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan adanya penjualan berarti baik secara langsung maupun tidak langsung perusahaan akan menerima suatu pendapatan. Secara langsung pendapatan akan diterima untuk perusahaan bila penjualan dilakukan secara tunai atau kas, dan secara tidak langsung pendapatan akan diterima apabila perusahaan melakukan penjualan secara kredit atau angsuran dank arena penjualan tersebut perusahaan akan mempunyai tagihan kepada kreditur. Oleh karena itu untuk mmaksimalkan pendapatan, perusahaan membutuhkan sebuah metode yang tepat.
Dalam kegiatan penjualan dikenal dua macam pembayaran, yaitu dengan cara pembayaran tunai (cash payment) dan pembayaranangsuran (installment payment). Salah satu sistem penjualan yang banyak diterapkan pada perkembangan sekarang ini adalah pembayaran pertama oleh konsumen disebut uang muka (down payment). Besarnya uang muka yang akan dibayar oleh konsumen dtetapkan berdasarkan kesepakatan antara pihak penjual dan konsumen dalam melaksanakan transaksinya.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan melakukan kebijakan untuk menerapkan sistem penjualan angsuran, antara lain perekonomian yang kurang baik mengakibatkan rendahnya daya beli masyarakat untuk melakukan pembelian secara cash atau tunai. Semakin banyaknya perusahaan yang memproduksi barang sejenis sehingga mengakibatkan persaingan antar peusahaan, usaha perusahaan untuk mencapai target penjualan atau meningkatkan volume penjualan dengan laba yang maksimum.
PT. PANPRISA MOTOR yang beralamat di JI.Akses UI No.70-72, TUGU-CIMANGGIS, DEPOK perusahaan ini bergerak dibidang penjualan kendaraan bermotor, dimana penjualanya dilakukan secara angsuran. Penjualan angsuran ini dimaksudkan untuk dapat menarik lebih banyak konsumen, dengan demikian laba yang akan diperoleh akan mengalami peningkat. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. PANPRISA MOTOR”
1.2Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah :
1.Bagaimana perhitungan bunga angsuran dengan menggunakan metode sisa harga kontrak dan metode Long End Interest?
2.Membandingkan metode mana yang lebih menguntungkan untuk diterapkan diperusahaan ?
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada perhitungan bunga sehubungan dengan penjualan angsuran satu unit motor jenis JUPITER-Z CW untuk periode juni 2010.
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.Untuk mengetahui besarnya pendapatan bunga dengan menggunakan metode Sisa Harga Kontrak dan metode Long End Interest.
2.Untuk mengetahui Metode apa yang lebih menguntungkan untuk diterapkan pada perusahaan.
1.4Manfaat Penulisan
Adapun manfaatyang dapat diproleh dalam penulisan ilmiah ini
1.Manfaat akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan dibidang penjualan angsuran.
1.Melalui penulisan ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai metode mana yang paling sesuai digunakan oleh perusahaan dalam perhitungan bunga angsuran.
1.5Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah :
1.5.1Objek Penelitian
Penulisan ilmiah ini dilakukan padaPT. PANPRISA MOTOR yang merupakan sub dealer resmi dari kendaraan merk Yamaha. Perusahaan ini bergerak pada bidang perdagangan kendaraan bermotor, suku cadang dan service station yang berkedudukan di JI. Akses UI, Depok.
1.5.2Data / Variabel
Data yang digunakan adalah data primer yang didapat langsung dari objek penelitian, yaitu berupa sebuah laporan penerimaan transaksi penjualan motor JUPITER-Z CW periode Februari 2010 yang berisikan harga jual motor, bunga angsuran per dua tahun dan uang muka pembayaran penjualan angsuran yang terjadi pada transaksi penjualan motor JUPITER-Z CW.
1.5.3Metode Pengumpulan Data / Variabel
1.Study Lapangan (Field Study)
Dengan menanyakan langsung kepada pihak-pihak perusahaan yang menangani suatu operasi yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.
2 Studi Kepustakaan (Library Study)
Dalam hal ini penulis melakukan study pustaka dengan membaca dan mempelajari literature – literature yang berhubungan objek penulisan ditambah dengan bahan kuliah yang kemudian dari buku – buku tersebut dikutip bahan – bahan yang berkaitan dengan judul penulisan ilmiah ini sebagai referensi yang dapat penulis gunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis suatu penelitian.
1.5.4Alat Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan oleh penulis yaitu analisis kuantitatif.
a.Metode Bunga Jangka Panjang (Long End Interest Method)
Bunga dihitung berdasarkan saldo pokok piutang selama jangka waktu angsuran. Pada cara ini beban bunga diperhitungkan berdasarkan jangka waktu yang sama untuk setiap angsuran. Akan tetapi sebagai titik tolak perhitungan bunga dipakai sisa pokok piutang pada setiap awal periode angsuran yang bersangkutan, sehingga jumlahnya akan semakin berkurang dari angsuran yang satu dengan angsuran berikutnya.
ixsisa harga kontrak bulan sebelumnya
Rumus bunga per bulan :
Dimana: i merupakan presentase tingkat bunga per bulan
b.Metode(sisa ) Harga Kontrak
Pada metode ini besarnya bunga cukup ditentukan sekali saja dan selanjutnya pembayaran bunga pada setiap angsuran adalah sama besarnya.
Rumus bunga per bulan :
Dimana : i Merupakan persentase tingkat bunga per bulan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Kerangka Teori
2.1.1Pengertian Penjualan Angsuran
Dalam sistem penjualan angsuran, pembeli diharuskan membayar sejumlah uang muka dan sisanya disepakati akan dibayar dengan diberikan bunga dan dalam pembayarannya dilakukan dalam beberapa kali cicilan. Penjual biasanya menahan hak pemilikan atas barang tearsebut atau pembeli memberikan suatu jaminan atas kredit yang ia peroleh.
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana dengan pembayaranya dilaksanakan secara bertahap, yaitu :
1Pada saat barang- barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima pembayaran pertama sebagian dari harta penjualan (diberikan down payment).
2Sisanya dibayar dengan beberapa kali angsuran.
Penjualan angsuran yaitu penjualan harta bendatak bergerak yang sering kali dilakukan berdasarkan rencana pembayaran yang ditangguhkan, dimana pihak penjualan menerima uang muka (down payment) dan sisanya dalam bentuk pembayaran angsuran. (Allan Drebin, 1996;121)
Penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayarannya diterima dalam beberapa kali angsuran periodik selama jangka waktu beberapa bulan atau tahun. (Dewi Ratnaningsih, 1993;123).
Rencana pembayaran angsuran seperti ini telah digunakan secara luas oleh penjual harta benda tak bergerak pribadi dan orang-orang yang menjual jasa pribadi. Rencana pembayaran angsuran ini bisanya menyangkut penjualan yang berkisar dari kendaraan mobil, motor, sampai air travel.
Bentuk-bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran
Untuk melindungi kepentinganpenjual dari kemungkinan tidakditepatinya kewajiban-kewajiban oleh phak pembeli, maka terdapat beberapa perjanjian angsuran-angsuran, yaitu :
a.Perjanjian penjualan bersyarat, dimana barang-barang telah diserahkan tetapi hak atas barang-barang masih berada ditangan penjual sampai seluruh pembayaran lunas.
b.Pada saat perjanjian ditanda tangani dan pembayaran pertamanya telah dilakukan, hak milik dapat diserahkan kepada pembeli tetapi dengan menggadaikan atau menghipotikanuntuk bagianharga penjualan yang belum dibayar pembeli.
c.Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada badan ‘’Trust” (Truste) sampai pembayaran lunas oleh pembeli, baru truste menyerahkan hak atas barang-barang itu kepada pembeli.
d.Beli-sewa (Lease-Purchase), dimana barang-barang yang telah diserahkan kepada pembeli, pembayaran angsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru setelah hak milik pindah kepada pembeli.
Penjualan angsuran dengan bentuk-bentuk perjanjian tersebut diatas biasanya digunakan untuk barang-barang tidak bergerak seperti gedung, tanah, dan aktiva tahan lama lainya. Untuk penjualan barang-barang bergerak biasanya penjualan angsuran dilaksnakan dilaksanakan dengan perjanjian-perjanjian tertentu antara penjual dan pembeli dengan syarat-syarat dan jaminan yang saling menguntungkan, khususnya dari pihak penjual tidak akan dirugikan terlalu besar apabila tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban oleh pembeli.
Pengertian Piutang
Dengan adanya penjualan secara angsuran, mengakibatkan piutang perusahaan bertambah.
Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima uang,barang lain atau jasa dari langgananya,atau pihak lain sebagai kontra prestasi atas barang atau jasa yang diberikan. (Ainun na’im, 1988;227).
Klasifikasi Piutang
·Berdasarkan sebab terjadinya
a.Piutang dagang adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa perusahaan secara kredit dalam rangka kegiatan usaha perusahaan.
b.Piutang non dagang atau piutang lain, adalah piutang yang timbul dari transaksi selain penjualan barang atau jasa diluar kegiatan perusahaan.
·Berdasarkan jangka waktu pembayaranya
a.Piutang jangka pendek, adalah piutang yang mempunyai saat jatuh tempo kurang dari satu tahun siklus operasi perusahaan.
b.Piutang jangka panjang, adalah piutang yang mempnyai saat jatuh tempo lebih dari satu tahun siklus operasi perusahaan.
·Berdasarkan bentuk perjanjiannya
a.Piutang tidak tertulis, yaitu piutang yang tidak didukung oleh surat pendukung hutang piutang.
b.Piutang wesel, yaitu piutang yang didukung oleh surat perjanjian.
Penilaian Resiko Kredit dan Penyaringan Para Langganan
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada pelanggan. Sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para pelanggan perlulah kita mengadakan evaluasi resiko kredit dari para langganan tersebut.
Pada umumnya bank atau perusahaan dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah dengan memperhatikan lima “C” yaitu :
1.Character,menunjukan kemungkinan atau probabilitas dari lapangan untuk secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.
2.Capacity,adalah pendapatan subjektif mengenai kemampuan dari langganan.
3.Capital,diukur oleh posisi financial perusahaan secara umum.
4.Collateral,dicerminkan oleh aktiva dari langganan yang dikaitkan atau dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada langganan tersebut.
5.Condition,menunjukan impact (pengaruh lansung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan).
Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian informasi penjualan angsurandidalam laporan keuangan (yang berupa neraca dan perhitungan rugi laba) tidak banyak berbeda seperti penyusunan laporan-laporan keuangan pada umumnya. Hanya disini dalam neraca akan terdapat rekening “Piutang Penjualan Angsuran” dan “Laba Kotor yang belum direalisasi” yang erat hubungannya dengan pelaksanaan penjualan angsuran tersebut.
Persoalan yang timbul adalah didalam kelompok atau group rekening mana “Piutang Penjualan Angsuran” dan “Laba Kotor yang Belum Direalisasi” itu diklasifikasikan dalam neraca.
Apabila Piutang Penjualan Angsuran dicatat sebagai golongan aktiva lancer, maka posisinya sama dengan piutang biasa, sehingga dapat diinterprestasikan sebagai aktiva yang dapat dikonversikan menjadi uang kas dalam siklus operasi normal perusahaan (tidak lebih dari 1 tahun). Padahal untuk transaksi penjualanangsuran, realisasi piutang menjadi uang kas mungkin meliputi jangka waktu lebih dari satu tahun.
Dengan tidak menyimpang dari prinsip aktiva yang lazim, maka “Piutang Penjualan Angsuran” pada umumnya dapat dilaporkan sebagai golongan “aktiva lancar”dengan diberikan penjelasan tertentu sehingga jelas dan tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan. Misalnya dengan memberikan “footnote” atau melampirkan daftar piutang penjualan angsuran dengan menyebutkan tanggal dan jangka waktu piutang tersebut akan jatuh tempo.
Untuk “Laba Kotor Yang Belum Direalisasi” didalam neraca dapat juga dicantumkan kedalam salah satu dari ketiga kelompok berikut :
a.Sebagai hutang (Liability) dan dilaporkan dibawah ini kelompok “pendapatan Yang masih Akan Diterima” (Deferred).
c.Sebagai rekening modal dan dicatat sebagai bagian dari laba yang ditahan (retained earning).
Laba kotor yang belum direalisasi dari penjualan angsuran biasanya disajikan dalam kelompok hutang didalam neraca sebagai “Pendapatan yang Masih Akan Diterima” (deferred revenue). Penyajian semacam ini dilaksanakan karena penjualan angsuran sesungguhnya menaikan posisi modal lerja perusahaan. Tetapi pengakuan tambahannya modal kerja ini harus menanti pengubahan piutang penjualan angsuran kedalam uang tunai(menanti pembayaran dari langganan bersangkutan).
Masalah Bunga Pada Penjualan Angsuran
Didalam perjanjian penjualan angsuran, biasanya penjual disamping memperhitungkan laba juga memperhitungkan beban bunga terhadap jumlah harga kontrak yang belum dibiayai oleh pembeli.
Bunga adalah Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang tersebut. (Bambang Riyanto, 1995;105).
Didalam perjanjian penjualan angsuran, biasanya penjual disamping memperhitungkan laba juga memperhitungkan beban bunga terhadap jumlah harga kontrak yang belum dibiayai oleh pembeli. Beban bunga ini biasanya dibayar bersama-sama dengan pembayaran angsuran atas harga menurut kontrak.
Kebijaksanaan pembayaran bunga secara periodik pada umumnya dilakukan dalam bentuk metode seperti dibawah ini :
1.Bunga secara periodik diperhitungkan berdasarkan dari sisa harga kontrak cara semacam ini bisa disebut dengan Meode (sisa) Harga Kontrak, kelebihan metode ini adalah mendapatkan tingkat bunga yang sangat tinggi dan dapat menguntungkan bagi perusahaan, sedangkan kelemahannya adalah dengan tingginya tingkat bunga bisa megakibatkan kurangnya daya beli konsumen untuk produk tersebut karena tingkat bunga ini memberatkan konsumen. Metode ini tidak banyak menimbulkan persoalan perhitungan yang terperinci. Sebab besarnya bunga cukup ditentukan sekali saja, dan selanjutnya pembayaran bunga pada setiap angsuran adalah sama besarnya.
Rumus bunga per bulan :
Dimana : i Merupakan persentase tingkat bunga per bulan
2.Bunga diperhitungkan dari sisa harga pokok kontrak selama jangka waktu angsuran. Cara semacam ini sering disebut sebagai “Long End Interest” . Kelebihan dari metode ini adalah metode yang dapat memudahkan konsumen dalam memenuhi sisa pembayaran angsurannya karena bunga yang dibebankan semakin lama semakin menurun dari angsuran pertama hingga angsuran terakhir, sedangkan kelemahanya adalah pendapatan bunganya sangat rendah. Pada cara ini beban bunga diperhitungkan berdasarkan jangka waktu yang sama untuk setiap angsuran (missal setiap 1 atau 2 bulan). Akan tetapi sebagai titik tolak perhitungan bunga dipakai sisa harga kontrak pada setiap awal periode angsuran yang satu dengan angsuran yang berikutnya.
ixsisa harga kontrak bulan sebelumnya
Rumus bunga per bulan :
Dimana: i merupakan presentase tingkat bunga per bulan
Alat Analisis
1.Bunga secara periodic diperhitungkan berdasar dari sisa harga kontrak, yakni pada cara terakhir ini tidak banyak menimbulkan persoalan perhitungan yang terperinci. Sebab besarnya tingkat bunga cukup ditentukan sekali saja, dan selanjutnya pembayaran bunga pada setiap angsuran adalah sama besarnya.
Rumus bunga per bulan :
Dimana : i Merupakan persentase tingkat bunga per bulan
2.Metode “Long end Interest” yaitu bunga diperhitungkan dari sisa harga kontrak selama jangka waktu angsuran. Pada cara ini beban bunga diperhitungkan berdasarkan jangka waktu yang sama untuk setiap angsuran (missal 1 atau 2 bulan ). Akan tetapi sebagai titik tolak perhitungan bunga dipakai sisa harga kontrak pada setiap awal periode angsuran yang satu dengan angsuran yang berikutnya.
ixsisa harga kontrak bulan sebelumnya
Rumus bunga per bulan :
Dimana: i merupakan presentase tingkat bunga per bulan
Kajian Sejenis
2.3.1Analisis Perhitungan Bunga Pada Penjualan Angsuran CV. Mitra Jaya.
Penelitian ilmiah ini dibuat oleh Mita Safitriani (20204631) pada tahun 2008, dengan kesimpulan sebagai berikut :
1.Penerapan yang tepat oleh perusahaan adalah dengan metode sisa harga kontrak. Ini terlihat dari pendapatan bunga yang dihasilkan lebih besar dan mengntungkan bagi perusahaan.
2.Metode sisa harga kontrak merupakan metode yang dapatmemberikan keuntungan bagi perusahaan dengan pendapatan bunganya tinggi sebesar 3.634.000, ini disebabkan tidak berubahnya bunga dari periode ke periode. Sedangkan bunga yang dibebankan tetap dari periodeke periode yaitu sebesar Rp.158.000.
2.3.2Analisis Metode Perhitungan Bunga Pada PT. Adira Multi Finance(Studi Kasus PT.Kagomi Jaya Motor)
Penelitian ilmiah ini dibuat oleh Maria (20203657) pada tahun 2006, dengan kesimpulan sebagai berikut :
1.Metode perhitungan bunga penjualan angsuran yang ditetapkan perusahaaan adalah Metode Flat, yang jumlah bunga angsuranya sebesar Rp.6.029.100.
2.Dari hasil perbandingan yang telah dilakukan oleh penulis antara metode Flat dengan beberapa metode yang lain maka diperoleh hasil sebagai berikut, yaitu dengan metode Long End Interest jumlah bunga angsuran yang diperoleh sebesar Rp.3.140.156,25 dalam metode ini bunga yang dibayar setiap periode semakin lama semakin kecil. Meskipun Metode Short End Interest berbeda dengan metode Long End Interest tetapi jumlahbunga angsuran yang diperoleh dengan menggunakan Metode Annuited adalah sebesar Rp.3.435.65,45. Pada metode ini pembayaran menurut kontrak setiap periodenya sama.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Data dan Profil Perusahaan
PT.PANPRISA MOTOR didirikan oleh Hendri lysianto, pada tanggal 16 mei2004 dan sekaligus sebagai Direktur Utama pada saat ini. Perusahaan ini berkedudukan di JI. Akses UI.No.70-72 Tugu, CIMANGGIS DEPOK. Perusahaan ini memulai usahanya pada bidang perdagangan kendaraan bermotor, suku cadang dan service station hingga sekarang.
PT.PANPRISA MOTOR adalah sub dealer resmi dari kendaraan merk Yamaha. Sesuai dengan kedudukannya sebagai sebuah showroom, maka PT.Panprisa Motor jelas tidak hanya menjual satu jenis motor saja, sebagaimana layaknya sebuah agen atau dealer kendaraan bermotor. Keuntungan lain bagi perusahaan dalam menarik minat pembeli karena jenis dan merk motor yang diinginkan dapat diperoleh dengan mudah. Apabila motr yang diinginkan tidak ada di showroom, maka dapat dipesan pada bagian pembelian untuk mencarikanya.
Dalam memasarkan barang dagangan atau kendaraan, perusahaan mempunyai daerah pemasaran didaerah depok lama, pancoran mas. Namun jika ada kesempatan untuk memasarkan produk melalui pameran, perusahaan akanmenggunakan kesempatan tersebut dengan memperhatikan potensi yang ada, meskipun daerah tersebut jauh dari lokasi dealer. Perusahaan tidak mempermasalahkan wilayah pelaksanaan promosi, karena disini setiap Main Dealer Yamaha berlomba dalam menaikan harga penjualan, hadiah yang diberikan oleh konsumen, maupun layanan yang disajikan kepada konsumen.
Jenis-jenis motor yang diperjual belikan oleh PT.PANPRISA MOTOR adalah termasuk motor-motor jenis baru, adapun jenis dan type motor yang dijual oleh PT.PANPRISA tersebut adalah :
Tabel 3.1
Daftar Jenis/ Type Motor yang dijual
PT.PANPRISA MOTOR
Per Maret 2010
NO
JENIS MOTOR
HARGA
1
JUPITER-Z
13.700.000
2
JUPITER-Z CW
14.550.000
3
JUPITER-MX CW (AUTO)
15.300.000
4
JUPITER-MX CW (KOPLING)
15.425.000
5
VEGA-ZR DB
11.850.000
6
MIO
11.550.000
7
MIO SOUL
13.450.000
8
MIO CW
12.350.000
9
V-IXION
20.950.000
10
SCORPIO-Z CW
22.000.000
Sumber: PT.PANPRISA MOTOR, diolah
3.2Hasil Penelitian dan Analisis
Penjualan sepeda motor pada PT.PANPRISA MOTOR dapat dikategorikan pada penjualan barang tak bergerak. Penjualan dapat dilakukan secara tunai dan secara angsuran. Pada penjualan angsuran harga pembayaran angsuran disertai dengan pembayaran bunga yang dibayar setiap bulan. Pembayaran angsuran dapat dilakukan 11 kali,17 kali, 23 kali, 29 kali, dan 35 kali angsuran. Dalam melakukan bunga penjualan angsuran, PT.PANPRISA MOTOR menggunakan metode sisa harga kontrak.
Untuk membahas permasalahan yang ada maka penulis menyajikan transaksi penjualan angsuran yang terjadi pada PT.PANPRISA MOTOR.
Pada tanggal 16 maret 2010, dimana telah terjual 1 unit sepeda motor jenis JUPITER-Z CW dengan keterangan sebagai berikut:
-Harga Jual: Rp.14.550.000
-Harga Pokok : Rp.11.000.000
-Uang Muka: Rp.1.900.000
-Jangka Waktu
Berlangsungnya kontrak: 2 tahun (23 kali angsuran)
-Bunga per bulan / I: 1,25%
Dari transaksi diatas tersebut akan dihitung besarnya bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode Long End Interest.
3.2.1Perhitungan dengan Metode Sisa harga kontrak
PT.PANPRISA MOTOR dalam penjualan angsurannya menggunakan metode sisa harga kontrak, dimana besarnya bunga cukup ditentukan sekali saja, dan selanjutnya pembayaran bunga pada setiap angsuran adalah besarnya sama. Daftar pembayaranangsuran sebagai berikut:
Perhitungan bunga dan pembayaran angsuran yang dilakukan perusahaan:
Sisa Harga Kontrak=Harga Jual- Uang Muka
=Rp.14.550.000 - 1.900.000
=Rp. 12.650.000
Pokok piutang perbulan=Sisa Harga Kontrak
Jangka waktu berlangsung nya kontrak
=Rp.12.650.000
23
=Rp.550.000
Bunga per bulan=i x Sisa Harga Kontrak
=1.25% x Rp.12.650.000
=Rp.158.000 (dibulatkan dari 158.125)
Pembayaran angsuran perbulan (termasuk bunga)
Rp.550.000 + Rp.158.000 = Rp.708.000
Perhitungan lebih rinci untuk metode sisa harga kontrak dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 3.2
Daftar Penerimaan Bunga Angsuran Motor JUPITER-Z CW
Metode Sisa Harga kontrak
PT,PANPRISA MOTOR
Tahun
Periode
Jumlah Bunga (Rp)
Pokok Angsuran(Rp)
Jumlah pembyaran(Rp)
Sisa Harga Kontrak
Maret 2010
-
-
-
-
14.550.000,00
Maret
-
-
1.900.000,00
1.900.000,00
12.650.000,00
April
1
*)158.000,00
550.000,00
708.000,00
11.942.000,00
Mei
2
158.000,00
550.000,00
708.000,00
11.234.000,00
Juni
3
158.000,00
550.000,00
708.000,00
10.526.000,00
Juli
4
158.000,00
550.000,00
708.000,00
9.818.000,00
Agustus
5
158.000,00
550.000,00
708.000,00
9.110.000,00
September
6
158.000,00
550.000,00
708.000,00
8.402.000,00
Oktober
7
158.000,00
550.000,00
708.000,00
7.694.000,00
November
8
158.000,00
550.000,00
708.000,00
6.986.000,00
Desember
9
158.000,00
550.000,00
708.000,00
6.278.000,00
Januari
10
158.000,00
550.000,00
708.000,00
5.570.000,00
Februari
11
158.000,00
550.000,00
708.000,00
4.862.000,00
Maret 2011
12
158.000,00
550.000,00
708.000,00
4.154.000,00
April
13
158.000,00
550.000,00
708.000,00
3.446.000,00
Mei
14
158.000,00
550.000,00
708.000,00
2.738.000,00
Juni
15
158.000,00
550.000,00
708.000,00
2.030.000,00
Juli
16
158.000,00
550.000,00
708.000,00
1.322.000,00
Agustus
17
158.000,00
550.000,00
708.000,00
614.000,00
September
18
158.000,00
550.000,00
708.000,00
-
Oktober
19
158.000,00
550.000,00
708.000,00
-
November
20
158.000,00
550.000,00
708.000,00
-
Desember
21
158.000,00
550.000,00
708.000,00
-
Januari
22
158.000,00
550.000,00
708.000,00
-
februari
23
158.000,00
550.000,00
708.000,00
-
Jumlah
3.634.000,00
14.550.000,00
18.184.000,00
Keterangan :
*)=i x Sisa Harga Kontrak
=1.25% x Rp.12.650.000
=Rp.158.125 dibulatkan
=Rp.158.000
**)=Sisa Harga Kontrak / Jangka waktu berlangsungnya kontrak
=Rp.12.650.000 / 23
=Rp.550.000
Dari table diatas diperoleh total pembayaran angsuran sebesar Rp.18.184.000 maka besarnya laba kotor dapat dihitung sbagai berikut :
Laba kotor=Total pembayaranselamajangka waktu angsuran – harga pokok
=Rp.18.184.000 – 11.000.000
=Rp.7.184.000
Berdasarkan table dan hasil perhitungan dengan menggunakan metode sisa harga kontrak diatas , dapat diketahui bahwa dari angsuran atas sisa harga kontrak perbulan sebesarRp.550.000 maka dalam waktu 2 tahun (23 kali angsuran) perusahaan akan memperoleh total pokok piutang sebesar Rp.12.650.000, sedangkan pendapatan bungapenjualan angsuran yang didasarkan atas sisa harga kontrak (1.25% per bulan) selama 2 tahun dengan jumlah yang sama dalam 23 kali angsuran, diperoleh sebesar Rp.3.634.000. Dengan uang muka Rp.1.900.000, maka diperoleh jumlah pembayaran yang diterima selama jangka waktu angsuran sebesar Rp.18.184.000 dan laba kotor yang dihasilkan sebesar Rp.7.184.000 Atas dasar perhitungan dalam daftar diatas makapencatatan didalam buku penjualan adalah sebagai berikut :
Jurnal 30 Maret 2010
-Buku Penjual :
Piutang Penjualan Angsuran Rp.12.650.000
Penjualan Angsuran Rp.12.650.000
( Untuk mencatat penjualan angsuran oleh penjual)
Kas Rp.1.900.000
Piutang Penjualan Angsurann Rp.1.900.000
( Untuk mencatat penermaan uang muka )
Jurnal 30 April 2010
-Buku Penjual :
Kas Rp.708.000
Piutang Penjualan AngsuranRp.550.000
Pendapatan BungaRp.158.000
( Untuk mencatat penerimaan Piutang atas Penjualan Angsuran)
Pencatatan transaksi selanjutnya diperlakukan sama seperti pada bulan April 2010
3.2.2Perhitungan dengan Metode Long End Interest
Pada metode Long End Interest, perhitungan bunga yang dibebankan dari angsuran pertama ke angsuran berikutnya menjadi semakin menurun.
Sisa Harga Kontrak Maret 2010=Harga Jual – Uang Muka
=Rp.14.550.000 -1.900.000
=Rp.12.650.000
Pokok Piutang Perbulan =Sisa Harga Kontrak
Jangka watu berlangsungnya kontrak
= Rp.12.650.000
23
=Rp.550.000
Angsuran Ke-1
Bunga Angsuran=i x Sisa Harga kontrak bulan sebelumnya
=1.25% x RP.12.650.000
=Rp.158.125
Pembayaran Angsuran =Pokok Piutang per bulan + Bunga Angsuran
(termasuk bunga)=Rp.550.000 + Rp.158.125
=Rp.708.125
Angsuran Ke-2
Bunga Angsuran=i x Sisa Harga kontrak bulansebelumnya atau i (sisa harga kontrak angsuran ke-1 pokok piutang perbulan )
=1.25% x Rp.12.100.000
=Rp.151.250
Pembayaran Angsuran =Pokok Piutang per bulan + Bunga Angsuran
Bunga Angsuran=i x Sisa Harga kontrak bulansebelumnya atau i (sisa harga kontrak angsuran ke-22 pokok piutang perbulan )
=1.25% x Rp.550.000
=Rp.6.875
Pembayaran Angsuran =Pokok Piutang per bulan + Bunga Angsuran
(termasuk bunga)=Rp.550.000 + Rp.6.875
=Rp.556.875
Perhitungan lebih rinci untuk metode Long End Interest dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 3.3
Daftar Penerimaan Bunga Angsuran Motor JUPITER-Z CW
Metode Long End Interest
PT.PANPRISA MOTOR
Tahun
Periode
Jumlah Bunga (Rp)
Pokok Angsuran(Rp)
Jumlah pembyaran(Rp)
Sisa Harga Kontrak
Maret 2010
-
-
-
-
14.550.000,00
Maret
-
-
1.900.000,00
1.900.000,00
12.650.000,00
April
1
*)158.125
550.000,00
708.125,00
12.100.000,00
Mei
2
151.250
550.000,00
701.250,00
11.550.000,00
Juni
3
144.375
550.000,00
694.375,00
11.000.000,00
Juli
4
137.500
550.000,00
687.500,00
10.450.000,00
Agustus
5
130.625
550.000,00
680.625,00
9.900.000,00
September
6
123.750
550.000,00
673.750,00
9.350.000,00
Oktober
7
116.875
550.000,00
666.875,00
8.800.000,00
November
8
110.000
550.000,00
660.000,00
8.250.000,00
Desember
9
103.125
550.000,00
653.125,00
7.700.000,00
Januari
10
96.250
550.000,00
646.250,00
7.150,000,00
Februari
11
89.375
550.000,00
639.375,00
6.600.000,00
Maret 2011
12
82.500
550.000,00
632.500,00
6.050.000,00
April
13
75.625
550.000,00
625.625,00
5.500.000,00
Mei
14
68.750
550.000,00
618.750,00
4.950.000,00
Juni
15
61.875
550.000,00
611.875,00
4.400.000,00
Juli
16
55.000
550.000,00
605.00,00
3.850.000,00
Agustus
17
48.125
550.000,00
598.125,00
3.300.000,00
September
18
41.250
550.000,00
591.250,00
2.750.000,00
Oktober
19
34.375
550.000,00
584.375,00
2.200.000,00
November
20
27.500
550.000,00
577.500,00
1.650.000,00
Desember
21
20.625
550.000,00
570.625,00
1.100.000,00
Januari
22
13.750
550.000,00
563.750,00
550.000,00
februari
23
**)6.875
550.000,00
556.875,00
0.00
Jumlah
1.897.500,00
14.550.000,00
14.547.500,00
Keterangan :
*)=i x Sisa Harga Kontrak bulan sebelumnya
=1.25% x Rp.12.650.000 = Rp.158.125
**)=1.25% x Rp.550.000 = Rp.6.875
Dari table diatas diperoleh total pembayaran angsuran sebesar Rp.14.547.500 maka besarnya laba kotor dapat dihitung sbagai berikut :
Laba kotor= Total pembayaranselamajangka waktu angsuran – hargapokok
=Rp.14.547.500 – 11.000.000
=Rp.3.547.500
Berdasarkan table dan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Long End Interest diatas , dapat diketahui bahwa dari pokokangsuran piutang per bulan sebesarRp.550.000, makaperusahaan akan memperoleh total pokok piutang sebesar Rp.12.650.000, sedangkan pendapatan bungapenjualan angsuran(1.25% per bulan) selama 2 tahun dengan pembayaran bunga yang pada setiap bulannya semakin menurun diterima sebesar Rp.1.897.500 jumlah pendapatan dengan metode ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan metode sisa harga kontrak. Dengan uang muka pembayaran Rp.1.900.000 maka total pembayaran yang diperoleh sebesar Rp.14.547.500 dan menghasilkan laba kotor sebesar Rp.3.547.500Atas dasar perhitungan dalam daftar diatas makapencatatan didalam buku penjualan adalah sebagai berikut :
Jurnal 30 Maret 2010
-Buku Penjual :
Piutang Penjualan Angsuran Rp.12.650.000
Penjualan Angsuran Rp.12.650.000
( Untuk mencatat penjualan angsuran oleh penjual)
Kas Rp.1.900.000
Piutang Penjualan Angsurann Rp.1.900.000
( Untuk mencatat penermaan uang muka )
Jurnal 30 April 2010
-Buku Penjual :
Kas Rp.708.000
Piutang Penjualan AngsuranRp.550.000
Pendapatan BungaRp.158.000
( Untuk mencatat penerimaan Piutang atas Penjualan Angsuran)
Pencatatan transaksi selanjutnya diperlakukan sama seperti pada bulan April 2010
3.3Analisis Hasil Penelitian
Setelah dilakukan perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode Long End Interest,metode (sisa) Harga Kontrak, maka dapat dilihat perbandingannya dalam tabel berikut:
Tabel 3.4
Daftar Analisis Perbandingan Metode Perhitungan Bunga
Keterangan
Sisa Harga
Kontrak
Long End
Interest
Harga Jual (HJ)
14.550.000
14.550.000
Down Payment
(DP)
1.900.000
1.900.000
Pokok Piutang
12.650.000
12.650.000
Jumlah Bunga
(2thn)
3.634.000
1.897.500
Jumlah
Pembayaran (HP)
18.184.000
14.547.500
Harga pokok
11.000.000
11.000.000
Laba Kotor
7.184.000
3.547.500
Dari tabel 3.4 diatas dan perhitungan yang sebelumnya maka dapat diketahui dengan menggunakan metode sisa harga kontrak selain perhitungannya mudah, perusahaan juga akan memperoleh jumlah penerimaan pembayaran dan laba kotor lebih besar dibandingkan dengan metode long end interest. Dilihat dari segi perusahaan ini sangat menguntungkan tapi kalau dilihat dari konsumen justru ini akan memberatkan. Hal ini disebabkan karena adanya selisih pendapatan bunga pada yang cukup besar dari kedua metode tersebut. Selisih pendapatan bunga pada setiap metode dikarenakan adanya perbedaan dalam rumus perhitungan masing-masing metode. Apabila PT.PANPRISA MOTOR menggunakan metode sisa harga kontrak dalam perhitungan bunga angsuranya, maka perusahaan akan mendapat keuntungan bunga angsuran selama 2 tahun Rp.3.634.000 dan laba kotor sebesar Rp.7.184.000. Jika dibandingkan dengan metode Long End Interest akan terdapat selisih sebesar Rp.1.736.500 untuk jumlah bunga dan laba kotor angka ini merupakan angka yang tidak kecil. Jika perusahaan menggunakan metode Long End Interest bisa dibilang perusahaan akan kehilangan keuntungan Rp.1.736.500. Jadi dengan menggunakan metode Sisa harga Kontrak maka perusahaan akan menerima keuntungan yang maksimal dan perusahaan akan menemui proses perhitungan yang sangat sederhana.
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dikemukakan didalam bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
Pada perhitungan bunga penjualan angsuran berdasarkan metode sisa harga kontrak diperoleh laba dari pendapatan bunga selama 2 tahun sebesar Rp.7.184.000, sehingga jumlah pembayaran yang diterima menjadi Rp.18.184.000. Pada metode Long End Interest akan diperoleh laba dari pendapatan bunga selama 2 tahun sebesar Rp.1.897.500, sehingga jumlah pembayaran yang diterima menjadi Rp.14.547.500.
Dari kedua metode yang ada metode yang paling menguntungkan untuk digunakan oleh PT.PANPRISA MOTOR adalah metode Sisa Harga Kontrak, karena dengan menggunakan metode Sisa Harga Kontrak, pendapatan bunga, jumlah pembayaran, dan laba kotor yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan metode Long End Interest. Keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan selama 2 tahun dengan menggunakan metode Sisa Harga Kontrak sebesar Rp.3.634.000 ini adalah nilai nominal yang cukup besar jika dibandingkan dengan metode Long End Interest yangjumlah keuntungannya lebih kecil Rp.1.736.500 yaitu sebesar Rp.1.897.50
4.2Saran
Dalam melakukan perhitungan bunga pada penjualan angsuran sebaiknya PT.PANPRISA MOTOR tetap menggunakan metode Sisa Harga Kontrak karena sistem perhitungannya yang sederhana dan dapat menghasilkan pendapatan bunga lebih besar jika dibandingkan dengan metode Long End Interest.